Saturday, April 7, 2007

Tony Adam

Bagiku meminta dan memberi itu merupakan simbiose mutualistis yang menjadi kehidupan keseharian. Sekalian buat tanda klo kita aseli mahluk sosial yang saling membutuhkan dalam segala urusan apa aja. Dalam keseharianku juga aku mencoba kasih gambaran perihal kepuasan kepada sekelompok remaja putus sekolah. Kamu betul, klo menuruti hawa nafsunya manusia nisbi gak akan pernah merasa puas. Makanya perlu direm dengan akal budi dan pikiran waras perihal menerima dan memberi agar kedua belah pihak bisa sama2 merasa puas nisbi.


---pesan dari user ini / message from this user---

kalo menurut aku,gini kalo kamu masih ingin terus meminta ato mau ini itu,itu tidak akan pernah merasa puas,walaupun apa yg kamu ingini sudah terpenuhi,pasti kamu masih ingin lagi dan ingin lagi yg lain,seperti yg kamu ingini itu.dan jawabannya adalah kamu akan merasa puas bila kamu sering memberi,misalnya adik kamu minta sesuatu yg menurut dia sangat istimewa,dan kamu memenuhinya,adikmu senang dan puas walaupun mungkin hanya saat itu,mungkin besok besok akan minta lagi yg lain .tapi kamu akan merasa puas sekali melihat adik mu puas dan senang.nah itulah kepuasan yg sangat berarti . \"puas apabila melihat orang merasa puas setelah kita beri ato telah mamanuhi keinginananya. menurut mu gimana ?


---pesan dari user ini / message from this user---



Menurutku kepuasan itu rasa ekstase bathiniah saat merasa segenap unsur2 kebutuhan sesaat terpenuhi. Misalnya dah lama amie ingin banget make giwang berlian dari keputren Baluwerti Solo. Disitu ada 2 unsur. Unsur akan nambah klo amie ingin sambil mengenakan kebaya beludru hitam dengan kain wiron Garuda Ngalayang. Berslop kulit hitam teple, bersanggul penganten Sunda dengan kembang goyang. Jadi 8 unsur. Padahal ada satu unsur yang gak nyambung. Busana adat Jawa dengan sanggul pengantin Sunda.
Buat memenuhinya amie tinggal datang ke keluarga Solo. Tentu aja senang mengenakan busana impian dengan giwang berlian Antwerpen. Tapi apa sudah mencapai rasa puas? Kompromis bisa, tapi masih terganjal oleh satu unsur. Buat pemuasannya amie tinggal ke sasana rias lalu minta dikenakan sanggul pengantin Sunda. Lalu minta dipotret. Bisa jadi bathin amie merasa puas banget ditengah deru tawa entah senyum kuning nona rumah. Meskipun berada diantara sesama para pagar ayu teman masa kuliah di Bandung.
Padahal klo salah satu unsur gak terpenuhi karena merasa malu entah gengsi, maka bathin amie gak akan pernah merasa terpuaskan. Makanya dalam urusan puas atau kepuasan diperlukan manajemen qalbu agar selaras. Klo gak selaras khan urusannya bisa menjadi gangguan bathin berkepanjangan. Gimana tuh klo kata Tony.


---pesan dari user ini / message from this user---


menurut kamu puas ato kepuasan itu bgmn?


---pesan dari user ini / message from this user---


Tulis aja materinya disini ya Ton. Nanti kita bahas


---pesan dari user ini / message from this user---


duh sayang mie padahal aq ada pembahasan ttg kepuasan di pandang dr agama


---pesan dari user ini / message from this user---


Walah Ton, klo sekrng malahan dah mo tidur lagi tuh.


---pesan dari user ini / message from this user---


wa alaikum salam,selamat tidur ,moga mimpi indah ya


---pesan dari user ini / message from this user---


Nah bagus begitu, sambil kitanya sama belajar. Tentu banyakj manfaatnya. Amie tidur dulu ya. Wassalam.


---pesan dari user ini / message from this user---


ya udah deh,kalo gitu nanti kita sambung lagi,kita ngobrolin masalah agama aja ya


---pesan dari user ini / message from this user---


Iya lah


---pesan dari user ini / message from this user---


mang amie dah mo tidur ya


---pesan dari user ini / message from this user---

Tulis aja disini apa aja yang sekira manfaat bagi ummat ya. Balasan amie kan bisa kapan aja tuh.


---pesan dari user ini / message from this user---


aduh seneng deh aq lg ga bisa tidur gini ada temen ngobrol,mo ngobrol masalah apa nih mie


---pesan dari user ini / message from this user---


Selamat pagi tony


---pesan dari user ini / message from this user---


selamat pagi amie

No comments: